Masih dengan Tuhan, teman terbaik dalam segala keadaan mulai dari keadaan di mana aku sangat mengidam-idamkan, memimpikan, dan menginginkannya hadir dalam kehidupan nyata hingga akhirnya semua terwujud melalui proses yang panjang walau hadirnya hanya dalam waktu yang cukup singkat. Kini keadaan berbalik ulahku membuatnya beranjak pergi, aku bersujud meminta maaf kepadaMu Ya Rabb kesalahanku membuatnya kecewa, dengan segala sesal dan khilaf tidak akan mengulanginya lagi, kini aku ingin dia kembali. Kupasrahkan semuanya KepadaMu.
Tidak ada kesengajaan, tapi ia menganggap ini sebuah injakan, aku terima. Kupasrahkan, kujadikan ini sebagai pelajaran, betapa kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal harganya walau harus kutebus dengan merelakan kepergiannya. Hatinya terluka, hatiku lebih parah, patah.
Menginginkannya kembali sama saja bunuh diri setiap hari, mati yang tak benar-benar mati, hidup yang tak benar-banar hidup. Aku tak peduli, krna hatiku sudah menasbihkan diri bahwa kau masih layak untuk dicintai, janjiku seperti janji awan yang tak pernah meninggalkan langit meski sesekali mengikrarkan hujan. Begitulah hidup, kita perlu sebuah relaksasi agar tak penat setiap saat. Tak selamanya perjalanan hidup berjalan mulus ada saja kerikil permasalahan yang menghambat tinggal bagaimana cara kita mengatasinya ngegas atau pelan-pelan saja haha.
Aku punya tameng yang cukup kuat, biarpun raga sudah tak berdaya, tapi hati menguatkan segalanya, kaki seakan mulai lelah bediri, tapi ketulusan hati menopangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar