Selasa, 16 Maret 2021

RINGKIH

Ternyata begini rasanya berada diposisimu, maafkan aku. Tak pernah kusangka alam begitu kuat mengingat masa lalu sampai pada suatu waktu di mana masa itu berbalik dengan sasaran yang tepat. Tuhan benar-benar menghukumku dengan karmanya, alam begitu kejam memperlakukanku. Sesekali sesal menguntitku, berbisik, mengusik, mengajak untuk berputar balik pada masa di mana mimpi-mimpi yang dulu pernah kurakit sedemikian rupa dan kutinggalkan sebelum jadi. Terlambat!, gertakku dengan lantang pada sesal! Jika memang masih ada harapan, pasti berbeda dengan keadaan sebelumnya, mimpi itu telah lenyap butuh waktu merangkainya kembali. 

Kuakui ini sudah menjadi jalan takdirku, melalui seribu maaf pun tidak akan pernah bisa menyatukan remukan kaca yang pecah, mengakui salah tidak akan mampu mengembalikan keadaan yang buncah.

Tugasku sekarang berbuat baik dengan alam untuk membalikan keadaan, merangkai kembali mimpi baru dengan penuh risiko baik atau buruk. Jika baik untukku, terima kasih dengan penuh bijaksana kupanjatkan, jika buruk untukku dada siap kulapangkan agar hati terbiasa menerima sebab akibat perbuatanku di masa lalu. 

Aku pantas diinjak agar tahu rasa sakit, aku pantas dicaci agar tahu arti menghargai, aku pantas di asingkan agar tahu arti kepercayaan, dan aku pantas mendapatkan perlakuan buruk dari alam, agar aku sadar dan berhati-hati dalam segala tindakan. 

Aku percaya Tuhan tidak sekejam fir'aun yang memperlalukan hambanya tanpa batas kemampuan. Pelangi masih ada setelah hujan, walau tak selalu hujan di beri pelangi, aku akan tetap menunggu berdiri tegap di bawah rintik hujan yang menghujam bahkan badai sekalipun untuk menanti datangnya pelangi. 

Tidak ada komentar: